Dalam mempelajari fenomena fisis, kita dapat menggunakan pendekatan teoritik atau eksperimental. Alur kerja umum dalam Fisika (bahkan sains secara umum) adalah mula-mula kita mengamati sebuah fenomena fisis yang terjadi di sekitar kita, kemudian menyusun seperangkat teori untuk menjelaskan fenomena tersebut. Selanjutnya, dilakukan eksperimen untuk menguji apakah teori yang telah dibangun itu cukup valid dan konsisten.
Seiring perkembangan sains dan teknologi, digunakan metode komputasional sebagai pendekatan baru dalam mempelajari fenomena fisis. Dengan memadukan metode komputasi dengan hukum-hukum Fisika, kita dapat membangun berbagai simulasi untuk menggambarkan sebuah fenomena fisis. Simulasi juga menjadi pilihan ketika kita ingin menguji suatu teori Fisika, namun tidak mampu melakukan eksperimen yang memadai, baik karena ketidakmampuan kita membangun perangkat eksperimen yang diperlukan atau memang eksperimennya benar-benar tidak dapat dilakukan. Sebagai contoh, saat seseorang ingin mempelajari terjadinya tsunami akibat jatuhnya sebuah meteor ke sebuah laut lepas, tentu eksperimen akan sangat sulit dilakukan. Hal yang lebih mudah adalah membuat simulasi komputasional dengan mengatur semua parameter data fisis yang mendekati kenyataan dan menerapkan hukum-hukum Fisika terkait. Selanjutnya, hasil simulasi dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait akibat dari tsunami tersebut, misalnya merancang sistem mitigasi bencana.
Pada halaman ini, akan ditampilkan beberapa simulasi yang relevan dengan praktikum Fisika Dasar.