International Physics Olympiad (IPhO) adalah kompetisi tahunan bagi siswa sekolah menengah atas yang diadakan sejak tahun 1967, dengan tujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam bidang fisika dan mengembangkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah ilmiah.

Prestasi Indonesia dalam ajang kompetisi tahunan tersebut cukup membanggakan. Sejak ikut serta pertama kali pada 1993, Indonesia telah meraih 53 medali di IPhO: 12 emas, 23 perak, dan 18 perunggu​ (Wikipedia ID), termasuk medali emas pada 2006 yang diraih oleh Andy Octavian Latief (yang saat ini menjadi dosen dan pada 2023 menjadi wakil kepala LFD). Indonesia juga telah dua kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan IPhO, masing-masing pada 2002 di Bali dan 2017 di Yogyakarta.

Komunitas Fisika ITB memiliki keterkaitan serta kontribusi yang cukup besar dalam kesuksesan Indonesia baik sebagai peserta maupun penyelenggara IPhO. Sejumlah dosen Fisika telah berkontribusi sebagai pembina nasional bahkan team leader yang mendampingi timnas Indonesia saat berkompetisi. Pada IPhO 2002, Departemen Fisika ITB bertindak sebagai host dengan Triyanta, Ph.D bertindak sebagai ketua panitia (chairman). Pada IPhO 2017, sejumlah dosen Fisika ITB berkontribusi sebagai juri dan panitia nasional.

Pada 2024, pembinaan nasional sekaligus seleksi tahap akhir tim nasional diselenggarakan di Bandung dengan Prof. Triyanta, Ph.D bertindak sebagai koordinator. LFD berkesempatan untuk berkontribusi pada pembinaan tersebut dengan memberikan layanan praktikum pada 6-7 Mei 2024. Dalam praktikum yang terbagi menjadi 4 sesi tersebut, 10 orang peserta pembinaan mengerjakan 4 modul yang berbeda. Selain melatih aspek keterampilan dalam penggunaan peralatan dan pemahaman dalam metode pengolahan serta pelaporan hasil, modul praktikum yang dirancang khusus untuk pembinaan ini, juga menekankan pada ketelitian, kreativitas, serta kemampuan pemecahan masalah. (AU)

Pembinaan Timnas untuk IPhO 2024
Tagged on: